Minggu, 21 April 2013

Dasar Pemasaran Tugas-2

Toko Sayur-Sayuran
Salah satu toko yang usahanya cukup menjanjikan yaitu sebuah toko sayur atau penjual sayuran. Usaha ini memiliki pasar yang sangat luas karena semua orang membutuhkan produk yang dijualnya. Mulai dari kalangan ,bayi, anak-anak,hingga orang dewasa, Sayuran merupakan makanan yang sangat baik untuk kesehatan.dan usaha ini sangat laris dalam pemasaran . Yang terlibat dan harus diperhatikan dalam proses pembelian konsumen :

1. Yang Memiliki Ide :
Biasanya yang memiliki ide dalam pembelian sayur-sayuran yaitu ibu. Karena ibu yang selalu memperhatikan kesehatan anak dan keluarganya.

2. Yang Membutuhkan Produk
Buah sangat dibutuhkan oleh semua orang mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa, orang sakit hingga orang yang sehatpun mengkonsumsi Sayur Mayur.

3. Yang Memutuskan Pembelian
Yang memutuskan untuk membeli Sayuran yang baik untuk anaknya adalah ibu.

4. Yang memiliki uang
Dalam suatu keluarga, yang memiliki uang untuk keperluan rumah tangga adalah seorang ayah. Karena ayah adalah kepala keluarga.

5. Yang melakukan pembelian
Dalam hal pembelian Sayur mayur, biasanya adalah ibu. Karena ibu mengetahui mana sayur yang akan dimasak untuk anak dan keluarganya.

6. Yang Menggunakan
Karena Sayuran merupakan makanan yang memiliki vitamin yang banyak jadi yang menggunakan atau mengkonsumsi sayuran adalah semua orang.

Demikianlah unit usaha yang bergerak dalam bidang penjualan Sayur Mayur dan merupakan usaha yang sangat menguntungkan karena Sayuran merupakan kebutuhan semua orang dan dari kalangan manapun.

NAMA : ROCHANA OKTAFIANI
NPM : 26212664
KELAS : 1 EB 24

Tugas Dasar Pemasaran

Toko Buah
Unit usaha yang cukup menjanjikan salah satunya yaitu toko buah. Usaha ini memiliki pasar yang sangat luas karena semua orang membutuhkan produk yang dijualnya. Mulai dari anak-anak, orang dewasa, orang sakit hingga orang yang sehat sering mengkonsumsi buah bahkan anak bayipun bisa mengkonsumsi buah. Karena buah memiliki berbagai macam vitamin. Buah yang dijual ditoko pun beragam. Mulai dari yang berkualitas baik hingga kualitas rendah. Yang terlibat dan harus diperhatikan dalam proses pembelian konsumen :

1. Yang Memiliki Ide :
Biasanya yang memiliki ide dalam pembelian buah yaitu ibu. Karena ibu yang selalu memperhatikan anak dan keluarganya.

2. Yang Membutuhkan Produk
Buah sangat dibutuhkan oleh semua orang mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa, orang sakit hingga orang yang sehatpun mengkonsumsi buah-buahan.

3. Yang Memutuskan Pembelian
Yang memutuskan untuk membeli buah yang baik untuk anaknya biasanya adalah ibu.

4. Yang memiliki uang
Dalam suatu keluarga, yang memiliki uang untuk keperluan rumah tangga adalah seorang ayah. Karena ayah adalah kepala keluarga.

5. Yang melakukan pembelian
Dalam hal pembelian buah, siapa saja bisa terlibat. Tetapi biasanya yang sering terlibat adalah ibu. Karena ibu sangat mengetahui manasaja buah yang baik dan tidak baik buat keluargannya.

6. Yang Menggunakan
Karena buah merupakan makanan yang memiliki vitamin yang banyak jadi yang menggunakan atau mengkonsumsi buah adalah semua orang.

Demikianlah unit usaha yang bergerak dalam bidang penjualan buah dan merupakan usaha yang sangat menguntungkan karena buah merupakan kebutuhan semua orang.

NAMA : ROCHANA OKTAFIANI
NPM : 26212664
KELAS : 1 EB 24

Kamis, 04 April 2013

STRUKTUR PRODUKSI,DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

PEREKONOMIAN INDONESIA MINGGU KE- 5&6

1. Struktur Produksi

Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema.

Sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier. Perubahan struktur produksi dapat terjadi karena :

1. Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri

2. Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan

3. Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.

Struktur produksi nasional pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer, tersier, dan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya proses pembangunan ekonomi maka pada akhir Pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi sektor primer menuju sektor sekunder.

2.Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode.
Cara perhitungan pendapatan nasional,sebagai berikut :
1. Produk Domestik Bruto (GDP) : Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi). GNP – n = GNP atau GNP + n = GDP
2. Produk Nasional Bruto (GNP) : Produk Nasional Bruto (Gross National Product) meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara selama satu tahun,termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara itu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor NI = C+G+I+(X-M)
3. Pendapatan Nasional Neto (NNI) : pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. Cara hitungnya dengan menjmlahkan seluruh pendapatan yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan
4. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) : Pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Pendapatan Nasional Perkapita : besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.

3. Kemiskinan

Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dus masalah besar di banyak negara berkembang, tidak terkecuali Indanesia.
Akan tetapi, sejarah menunjukkan bahwa setelah 10 tahun berlalu pada tahun 1969, ternyata efek yang dimaksud itu mungkin tidak tepat untuk dikatakan sama sekali tidak ada, tetapi proses mengalir ke bawahnya sangat lambat. Akhirnya, sebagai akibat dari stategi tersebut, pada dekade 1980-an hingga pertengahan dekade 1990-an, sebelum krisis ekonomi, Indonesia memang menikmati laju pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto yang relatif tinggi, tetapi tingkat kesenjangan juga semakin besar dan jumlah orang miskin tetap banyak.
Sebenarnya, menjelang akhir dekade 1970-an pemerintah sudah mulai menyadari keadan tersebut yang menunjukan buruknya kualitas pembangunan yang telah dilakukan hingga saat itu. Oleh karena itu, strategi pembangunan mulai diubah, tidak hanya pertumbuhan tetapi juga kesejahteraan masyarakat, juga menjadi sasaran utama dari pembangunan. Perhatian mulai diberikan pada usaha–usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya dengan mengembangkan industri–industri yang padat karya dan sektor pertanian. Banyak program yang dilakukan oleh pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi (kalau tidak bisa menghilangkan) jumlah orang miskin dan perbedaan pendapatan antara kelompok miskin dan kelompok kaya di tanah air, misalnya inpres desa tertinggal (IDT), pengembangan industri kecil dan rumah tangga, khususnya di daerah pedesaan, transmigrasi, dan
masih banyak lagi.
Krisis ini yang akhirnya menciptakan suatu resesi ekonomi yang besar dengan sendirinya memperbesar tinggat kemiskinan dan gap dalam distribusi pendapatan di tanah air, bahkan menjadi jauh lebih parah dengan kondisi pada dekade 1980-an.
Ukuran Kemiskinan
Ada dua macam ukuran kemiskinan yang umum dan dikenal antara lain :


1. Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan pendapatan dan kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar (basic need).
Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a. Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.
b. Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.


2. Kemiskinan Relatif
Menurut Kincaid (1975) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin.
Sehingga Bank Dunia (World Bank) membagi aspek tersebut dalam tiga bagian antara lain :
a. Jika 40% jumlah penduduk berpendapat rendah menerima kurang dari 12% pendapatan nasionalnya maka pembagian pembangunan sangat timpang.
2. Apabila 40% lapisan penduduk berpendapatan rendah menikmati antara 12-17% pendapatan nasional dianggap sedang
3. Jika 40% dari penduduk berpendapatan menengahmenikmati lebih dari 17% pendapatan nasioanal maka dianggap rendah.

Strategi / Kebijakan Dalam Mengurangi Kemiskinan
• Pembangunan Sektor Petanian
Sektor pertanian memiliki peranan penting di dalam pembangunan karena sector tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan masayrakat di pedesaan berarti akan mengurangi jumlah masyarakat miskin. Terutama sekali teknologi disektor pertanian dan infrastruktur.
• Pembangunan Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia merupakan investasi insani yang memerlukan biaya yang cukup besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyrakat secara umum, maka dari itu peningkatan lembaga pendidikan, kesehatan dan gizi merupakan langka yang baik untuk diterapkan oleh pemerintah.
• Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat
Mengingat LSM memiliki fleksibilitas yang baik dilingkungan masyarakat sehingga mampu memahami komunitas masyarakat dalam menerapkan rancangan dan program pengentasan kemiskinan.

http://rioandhika13.blogspot.com/2012/05/struktur-produksidistribusi-pendapatan.html
http://putri-rahmayeni.blogspot.com/2012/04/struktur-produksidistribusi-pendapatan.html
http://wiwikusmiarti.blogspot.com/2012/05/struktur-produksi-distribusi-pendapatan.html