Rabu, 30 Maret 2016

1. PERBANDINGAN AKUNTANSI EROPA, AMERIKA & ASIA


PERBANDINGAN AKUNTANSI EROPA, AMERIKA & ASIA
1.1  Analisis Perbandingan Akuntansi Eropa, Amerika & Asia
Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia. Organisasi tersebut yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Standar akuntansi internasional tidak fleksibel, karena memaksimalkan standarisasi dari standar akuntansi internasional di berbagai negara untuk memperoleh keseragaman standar akuntansi, sehingga menghapus perbedaan perbedaan standar akuntansi di berbagai negara. Pada kenyataanya tiap Negara memiliki standar akuntansi yang berbeda satu sama lainnya, karena perbedaan latar belakang nasional, keunikan iklim bisnis, serta adanya perbedaan kebutuhan dari pemakai laporan keuangan.
1.1.1     Akuntansi Eropa
Komisi Masyarakat Eropa (EC) menekankan negara-negara anggota untuk
menggunakan standar akuntansi internasional guna memasuki pasar modal pada banyak negara, sehingga mengurangi masalah operasional perusahaan
multinasional dalam skala internasional. Penerapan standar akuntansi internasional di Eropa lebih bermotif untuk mempermudah jalan masuk ke pasar modal di banyak negara, khususnya Amerika Serikat dan negara-negara lokasi anak perusahaan. Kebutuhan pemakaian laporan keuangan di Negara-negara sangat berbeda seperti Negara- Negara code law yaitu Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda.

Directives European Union (UE) ke-empat, ke-tujuh, dank e-depalanmasuk kedalam undang-undang Jerman melalui Comprehensive Accounting Act, 19 Desember 1985. Undang-undang ini penting karena (1) mengintegrasikan akuntansi Jerman yang ada: pelaporan keuangan, pengungkapan dan kebutuhan audit ke dalam suatu undang-undang, (2) undang-undang tunggal ini di khususkan sebagai buku ketiga Commericial Code Jerman (HGB) yang dapat diterapkan pada semua entitas bisnis dan (3) undang-undang didasarkan pada konsep dan prakek Eropa.

GASC mengawasi German Accounting Standards Board (GASB) yang melaksanakan pekerjaan tehnis dan mengeluarkan standar akuntansi. Sistem standard-setting Jerman yang cocok (compatible) dengan standar internasional. Ada perbedaan yang sangat mendasar antara sistem hukum Continental (Eropa) dan sistem hukun Anglo-Saxon (AS). Pada sistem hukun continental, filosofinya tampak pada sifat-sifatnya yang represif, yang senantiasa cenderung melindungi yang berkuasa. Hal ini bisa dimaklumi karena yang berkuasa (waktu itu) adalah kolonial Belanda yang jelas ingin mempertahankan dan mengokohkan kekuasaannya melalui berbagai undang-undang atau sistem hukumnya.

Perbedaan akuntansi sistem Anglo-Saxon(AS) dan Sistem Kontinental (Eropa)
Objek
Sistem Kontinental
Sistem Anglo Saxon
1.    Buku Harian


2.    Akun Buku Besar
·         Penyusutan



·         Akun Campuran

·         Prive


3.    Neraca Lajur


4.    Laporan Keuangan
Pengelompokan debit kredit belum rinci



Menggunakan akun cadangan dan dicatat di kredit

Menggunakan akun campuran
Terdapat penyetoran prive

Arsip disimpan sebagai dokumen

Terdiri atas:
1.    Neraca
2.    Laporan perhitungan Laba Rugi
3.    Laporan perubahan modal
Pengelompokan debit kredit sudah rinci



Menggunakan akun penyusutan dan dicatat di debit


Tidak menggunakan akun campuran

Tidak terdapat penyetoran


Arsip tidak disampan hanya sebagai alat bantu

Terdiri atas:
1.    Neraca
2.    Laporan perhitungan Laba Rugi
3.    Laporan perubahan modal
4.    Laporan arus kas
5.    Laporan dana
6.    Laporan catatan keuangan

1.1.2     Akuntansi Amerika
Linda Keslar (Zeff dan Dharan1994: 28) mengatakan,” standar AS tidak hanya terlalu rumit dan terlalu mahal, tapi benar-benar tidak adil dibandingkan dengan pesaing asing mereka harus mengikuti. Itulah perusahaan AS menghadapi medan yang tidak seimbang ...” Linda melihat betapa berbedanya aturan akuntansi yang berlaku di banyak Negara sehingga menimbulkan masalah keterbandingan laporan keuangan. Kondisi ini tentu dapat dipahami, karena dalam proses penyusunan standar akuntansi di suatu negara tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lokal suatu negara. Wolk et al. (2001: 4) mengatakan, "Kondisi ekonomi berdampak pada kedua faktor politik dan teori akuntansi". Proses ini yang menyebabkan standard dan praktik akuntansi di tiap-tiap Negara terdapat perbedaan. Masalah dirasakan mulai muncul, ketika perkembangan teknologi mengubah dunia internasional ini menjadi sebuah global village, negara-negara seolah tanpa batas (borderless). Era ini populer dengan nama globalisasi. Dalam konteks akuntansi maka munculah akuntansi internasional yang mencoba menguraikan teori dan praktik-praktik akuntansi yang berlaku secara internasional.
Untuk mencatat transaksi dalam akuntansi AS digunakan model akrual. Metode LIFO, FIFO dan Average diterpkan secara luas dalam menilai persediaan.hampir semua Negara termasuk amerika mendasarkan akuntansi pada prinsip biaya historis. Prinsip ini disarkan pada sebuah asumsi bahwa unit mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan cukup stabil.
Model fair presentation/full disclosure ini berasal dari Britania Raya dan menyebar luas ke dunia yang kena pengaruh britania, termasuk Amerika Serikat. Akibatnya orientasi akuntansi ini sering disebut Anglo-Saxon atau British American. Akuntansi semacam ini terdapat pada Negara common law.

1.1.3     Akuntansi Asia
Sistem akuntansi di 5 negara, yaitu 2 negara di benua Amerika  (Amerika Serikat dan Meksiko)dan 3 negara di Benua Asia (India, China, dan Jepang). Alasan menggunakan kelima negara tersebut antara lain, Amerika dan Jepang merupakan 2 negara dengan tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi, menjadi pusat  perekonomian dan negara pendiri Komite Standart  Akuntansi Internasional (IASB – International Accounting Standart Board). Sementara Meksiko, India dan China merupakan negara dengan perekonomian yang baru”muncul”.  Selain itu, sistem akuntansi di Meksiko memiliki bentuk yang hampir serupa dengan akuntansi dinegara-negara latin lainnya. Sedangkan China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan perekonomiannya berubah dari perekonomian terpusat menjadi market-oriented. Begitu juga dengan negara India yang merupakan negara dengan populasi terbesar kedua setelah China.



CINA
•    Pada akhir tahun 1970-an, pemimpin Cina mulai menggerakkan ekonomi dari program terpusat gaya Soviet menuju sistem yang lebih berorientasi pasar namun masih dalam kendali partai komunis.
•     Ekonomi Cina saat ini digambarkan sebagao ekonomi hibrid, di mana negara mengontrol komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti perdagangan dan sektor swasta, ditumbuhkan dengan sistem berorientasi pasar.
•  Melihat perkembangan sistem ekonomi yang ada di Cina, maka sistem dan aturan akuntansi di Cina juga berubah seiring adanya reformasi ekonomi yang terjadi.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
•  Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE).
• ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik do mestik dan menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional.
•      Kemudian, pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China Accounting Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi.
•    Pada akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.

Pelaporan Keuangan
Periode pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan.
Laporan Keuangan terdiri atas:
a.     Neraca
b.     Laporan laba rugi
c.     Laporan arus kas
d.     Laporan perubahan ekuitas
e.     Catatan

Patokan Akuntansi
•      Penggabungan usaha dicatat menggunakan metode pembelian.
•      Kapitalisasi dan Uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill.
•      Untuk menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas.
•      Penilaian aset menggunakan basis harga perolehan.
•      Biaya depresiasi didasarkan pada basis ekonomi.
•      Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO dan rata-rata.
.
INDIA
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
a.   Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa inggris
b.  Departemen Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi :
-     Harus memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan perusahaan
-    Harus tetap pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda
c.  Lembaga yang bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan proses audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute tersebut berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
d.  Standar Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing atau(Auditing Assurance Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
e. Pengawasan terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India(SEBI)

Pelaporan Keuangan
1.      Neraca dua tahun
2.      Laporan Laba Rugi
3.      Laporan Arus Kas
4.      Kebijakan Akuntansi dan Catatan

Pengukuran Akuntansi
·         Penggabungan
·         Untuk penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation
·         Goodwill
·         Dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).
·         Penilaian asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun
·         Biaya persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat direalisasi, FIFO, dan rata-rata
·         Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa penggunaan sewa
·         Sewa operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus

JEPANG
Pembukuan dan laporan keuangan di Jepang menggambarkan adanya percampuran daripengaruh domestik dan internasional. Untuk memahami sistem pembukuan Jepang, kita harus memahami budaya, praktik bisnis dan sejarah Jepang. Perusahaan Jepang memilikiketertarikan ekuitas tersendiri, dan sering kali bergabung dengan firma milik pribadi yang lain.Keterhubungan daerah investasi industri konglomerat  raksasa ini disebut keiretsu.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang perusahaan (companuy low), undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law), dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate income tax law). Ketiga badan hukum tersebut saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain yang disebut sebagai “sistem legal triangular.
Undang-undang perusahaan diatur oleh Ministry of Justice (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Semua perusahaan yang didirikan berdasrkan undang-undang perusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan akuntansi.
Berdasarkan Undang-undang perusahaan, laporan keuangan serta jadwal yang mendukungpada perusahaan kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh auditor yang berwenang. Baik auditor berwenang atau independen, keduanya harus mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang pertukaran dan sekuritas.
Auditor yang berwenang tidak memerlukan kuallifikasi profesional dan ditugasi oleh perusahaan secara penuh. Audit berwenang biasanya fokus pada manajerial direktur dan baik bekerja sesuai dengan kewenangannya tau tidak.
Auditor independen melibatkan pemeriksaanterhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan publikbersertifikasi (certified public accountans - CPAs).

Laporan Keuangan
Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untukmempersiapkan laporan yang berwenang untul disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang isinya antara lain:
1.            Neraca
2.            Laporan Laba Rugi
3.            Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4.            Laporan bisnis
5.            Jadwal terkait

Patokan Akuntansi
Metode pooling of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada situasi tertentu saja di mana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan lainnya. Sebaliknya, bisnis gabungan dihitung karena pembelian. Goodwill dihitung dengan dasar harga pasar aset bersih yang didapatkan dan diamortisasi lebih dari 20 tahun atau kurang serta subjek terhadap tes penurunan nilai. Metode ekuitas digunkan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika perusahaan induk memberikan pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional dan finansial. Metode ekuitas juga digunkan untuk menghitung proyek gabungan, gabungan yang profesional tidak diperbolehkan. Dibawah standar stimulasi mata uang, aset dan kewajiban dari anak perusahaan asing dihitung dengan tingkat kurs saat itu (akhir tahun), pendapatan dan beban dalam rata-rata, serta penyesuaian pertukaran mata uang asing berada dalam ekuitas pemegang saham.
Persediaan yang harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai keuntungan bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya menerima metode cost flow (arus biaya), dengan rata-rata yang paling populer. Investasi dalam saham dinilai pada harga pasar. Aset tetap dinilai pada biaya dan didepresiasi yang berkenaan dengan hukum perpajakan. Metode declining balance (saldo menurun) merupakan metode depresiasi paling umum. Aset bersih juga diuji dengan penurunan nilai.
Kontrak sewa yang memindahkan kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi. Sewa menyewa keuangan lainnya mungkin kapitalisasi atau dianggap sebagai kontrak operasional. Pajak tangguhan dipersiapan untuk perubahan sepanjang waktu dengan menggunkan metode kewajiban. Kerugian bersyarat dipersiapkan hingga terbuka kemungkinan dan dapat diperkirakan. Dibutuhkan cadangan: setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan dejumlah minimal 10 persen kas dividen dan bonus yang dibayarkan pada direktur dan auditor berwang hingga cadangan mencapi 25 persen dari saham.
RANGKUMAN PERBEDAAN PRAKTIK AKUNTANSI

Amerika Serikat
Meksiko
Jepang
Cina
India
1.  Penggabungan usaha: pembelian atau pooling
Pembelian
Pembelian
Keduanya
Pembelian
Keduanya
2.  Goodwill
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji penurunan nilai
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji penurunan nilai
3.  Assosiasi
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
Metode ekuitas
4.  Penilaian asset
Harga perolehan
Penyesuaian kisaran harga
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan
5.   Biaya depresiasi
Berbasis ekonomi
Berbasis ekonomi
Berbasis pajak
Berbasis ekonomi
Berbasis ekonomi
6.   Penilaian persediaan LIFO
Boleh
Tidak digunakan
Boleh
Dilarang
Dilarang
7.  Kemungkinan rugi
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
8.  Sewa pembiayaan
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
9.  Pajak tangguhan
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
Diakui (accrued)
10Cadangan untuk memuluskan pendapatan
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Beberapa

1.2  Standar dan Praktek Akuntansi
Amerika Serikat (AS) merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global Karena hasil riset, publikasi akuntansi dan lulusan perguruan tinggi yang mempunyai konsentrasi akuntansi lebih baik dari Negara lain. Banyak perusahaan terutama di jepang, disamping pembuatan laporan keuangan standar internasinal, juga membuatnya berdasarkan generally accepted accounting principles (GAAP)AS. Indonesia mengadopsi GAAP menjadi PAI (1984) sebelum kemudian mengadopsi IAS menjadi PSAK(1994). Namun karena Negara-negara lain tidak ingin mengadopsi standar-standar internasional maupun standar AS masa keragaman praktik-praktik akuntansi masih berlanjut di dunia.
Perbedaan standar tersebut sangat berpengaruh pada pengukuran asset dan kewajiban. Konsep tidak sama di semua Negara. Yang mana yang di maksud asset dan yang mana yang tidak. Di amerika selatan asettermasuk kerugian-kerugian yang timbul karena utang dalam satuan valuta asing. Di beberapa Negara Eropa dan juga Amerika Selatan tidak ada penyelisihan bagi semua kewajiban.
Sumber :
John F. Sonoo. 2013 Politik Luar Negeri Terhadap Akuntansi Di Indonesia. Jurnal.  Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, . Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa Yogyakarta. (Diakses pada jam 08:42. 27/03/2016)
I Made Narsa. Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan. Jurnal. Surabaya: Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga (Diakses pada jam 18:12. 27/03/2016)
DR.F.Zebua. 2008. Akuntansi Internasional, Jakarta: Mitra Wacana Media
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting, Jakarta: Salemba Empat
Gary K. Meek & Hellon Gernon. 2007. Akuntansi Perspektif Internasional, Cetakan Kelima, Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill Akuntansi Internasional.
Ditulis Oleh : R.Oktafiani
Dosen         : Jessica. B
Universitas Gunadarma