PERBANDINGAN AKUNTANSI EROPA, AMERIKA & ASIA
1.1 Analisis Perbandingan Akuntansi Eropa,
Amerika & Asia
Standar
Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh
empat organisasi utama dunia. Organisasi tersebut yaitu Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional
Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Standar
akuntansi internasional tidak fleksibel, karena memaksimalkan standarisasi dari
standar akuntansi internasional di berbagai negara untuk memperoleh keseragaman
standar akuntansi, sehingga menghapus perbedaan perbedaan standar akuntansi di
berbagai negara. Pada kenyataanya tiap Negara memiliki standar akuntansi yang
berbeda satu sama lainnya, karena perbedaan latar belakang nasional, keunikan
iklim bisnis, serta adanya perbedaan kebutuhan dari pemakai laporan keuangan.
1.1.1 Akuntansi
Eropa
Komisi Masyarakat Eropa (EC)
menekankan negara-negara anggota untuk
menggunakan standar
akuntansi internasional guna memasuki pasar modal pada banyak negara, sehingga
mengurangi masalah operasional perusahaan
multinasional dalam skala
internasional. Penerapan standar akuntansi internasional di Eropa lebih
bermotif untuk mempermudah jalan masuk ke pasar modal di banyak negara,
khususnya Amerika Serikat dan negara-negara lokasi anak perusahaan. Kebutuhan pemakaian
laporan keuangan di Negara-negara sangat berbeda seperti Negara- Negara code
law yaitu Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda.
Directives European Union
(UE) ke-empat, ke-tujuh, dank e-depalanmasuk kedalam undang-undang Jerman
melalui Comprehensive Accounting Act,
19 Desember 1985. Undang-undang ini penting karena (1) mengintegrasikan
akuntansi Jerman yang ada: pelaporan keuangan, pengungkapan dan kebutuhan audit
ke dalam suatu undang-undang, (2) undang-undang tunggal ini di khususkan
sebagai buku ketiga Commericial Code Jerman
(HGB) yang dapat diterapkan pada semua entitas bisnis dan (3) undang-undang
didasarkan pada konsep dan prakek Eropa.
GASC mengawasi German Accounting Standards Board (GASB)
yang melaksanakan pekerjaan tehnis dan mengeluarkan standar akuntansi. Sistem standard-setting Jerman yang cocok (compatible) dengan standar
internasional. Ada perbedaan yang sangat mendasar antara sistem hukum
Continental (Eropa) dan sistem hukun Anglo-Saxon (AS). Pada sistem hukun
continental, filosofinya tampak pada sifat-sifatnya yang represif, yang
senantiasa cenderung melindungi yang berkuasa. Hal ini bisa dimaklumi karena
yang berkuasa (waktu itu) adalah kolonial Belanda yang jelas ingin
mempertahankan dan mengokohkan kekuasaannya melalui berbagai undang-undang atau
sistem hukumnya.
Perbedaan
akuntansi sistem Anglo-Saxon(AS) dan Sistem Kontinental (Eropa)
Objek
|
Sistem
Kontinental
|
Sistem
Anglo Saxon
|
1. Buku
Harian
2. Akun
Buku Besar
·
Penyusutan
·
Akun Campuran
·
Prive
3. Neraca
Lajur
4. Laporan
Keuangan
|
Pengelompokan
debit kredit belum rinci
Menggunakan
akun cadangan dan dicatat di kredit
Menggunakan
akun campuran
Terdapat
penyetoran prive
Arsip
disimpan sebagai dokumen
Terdiri atas:
1. Neraca
2. Laporan
perhitungan Laba Rugi
3. Laporan
perubahan modal
|
Pengelompokan
debit kredit sudah rinci
Menggunakan
akun penyusutan dan dicatat di debit
Tidak
menggunakan akun campuran
Tidak
terdapat penyetoran
Arsip
tidak disampan hanya sebagai alat bantu
Terdiri
atas:
1. Neraca
2. Laporan
perhitungan Laba Rugi
3. Laporan
perubahan modal
4. Laporan
arus kas
5. Laporan
dana
6. Laporan
catatan keuangan
|
1.1.2 Akuntansi
Amerika
Linda Keslar (Zeff dan Dharan1994:
28) mengatakan,” standar
AS tidak hanya terlalu rumit dan terlalu mahal, tapi benar-benar tidak adil
dibandingkan dengan pesaing asing mereka harus mengikuti. Itulah perusahaan AS
menghadapi medan yang tidak seimbang ...” Linda melihat betapa berbedanya aturan
akuntansi yang berlaku di banyak Negara sehingga menimbulkan masalah
keterbandingan laporan keuangan. Kondisi ini tentu dapat dipahami, karena dalam
proses penyusunan standar akuntansi di suatu negara tidak terlepas dari pengaruh
faktor-faktor lokal suatu negara. Wolk et al. (2001: 4) mengatakan, "Kondisi
ekonomi berdampak pada kedua faktor politik dan teori akuntansi". Proses ini yang menyebabkan standard
dan praktik akuntansi di tiap-tiap Negara terdapat perbedaan. Masalah dirasakan
mulai muncul, ketika perkembangan teknologi mengubah dunia internasional ini
menjadi sebuah global village, negara-negara seolah tanpa batas (borderless).
Era ini populer dengan nama globalisasi. Dalam konteks akuntansi maka munculah
akuntansi internasional yang mencoba menguraikan teori dan praktik-praktik
akuntansi yang berlaku secara internasional.
Untuk mencatat transaksi dalam
akuntansi AS digunakan model akrual. Metode LIFO, FIFO dan Average diterpkan secara
luas dalam menilai persediaan.hampir semua Negara termasuk amerika mendasarkan
akuntansi pada prinsip biaya historis.
Prinsip ini disarkan pada sebuah asumsi bahwa unit mata uang yang digunakan
dalam laporan keuangan cukup stabil.
Model fair presentation/full disclosure ini berasal dari Britania Raya
dan menyebar luas ke dunia yang kena pengaruh britania, termasuk Amerika
Serikat. Akibatnya orientasi akuntansi ini sering disebut Anglo-Saxon atau British
American. Akuntansi semacam ini terdapat pada Negara common law.
1.1.3 Akuntansi
Asia
Sistem akuntansi di 5 negara,
yaitu 2 negara di benua Amerika (Amerika Serikat dan Meksiko)dan 3 negara
di Benua Asia (India, China, dan Jepang). Alasan menggunakan kelima negara
tersebut antara lain, Amerika dan Jepang merupakan 2 negara dengan tingkat
perkembangan ekonomi yang tinggi, menjadi pusat perekonomian dan negara
pendiri Komite Standart Akuntansi Internasional (IASB – International
Accounting Standart Board). Sementara Meksiko, India dan China merupakan negara
dengan perekonomian yang baru”muncul”. Selain itu, sistem akuntansi di
Meksiko memiliki bentuk yang hampir serupa dengan akuntansi dinegara-negara
latin lainnya. Sedangkan China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar
di dunia dan perekonomiannya berubah dari perekonomian terpusat menjadi
market-oriented. Begitu juga dengan negara India yang merupakan negara dengan
populasi terbesar kedua setelah China.
CINA
• Pada
akhir tahun 1970-an, pemimpin Cina mulai menggerakkan ekonomi dari program
terpusat gaya Soviet menuju sistem yang lebih berorientasi pasar namun masih
dalam kendali partai komunis.
• Ekonomi
Cina saat ini digambarkan sebagao ekonomi hibrid, di mana negara mengontrol
komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti
perdagangan dan sektor swasta, ditumbuhkan dengan sistem berorientasi pasar.
• Melihat perkembangan sistem ekonomi
yang ada di Cina, maka sistem dan aturan akuntansi di Cina juga berubah seiring
adanya reformasi ekonomi yang terjadi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
• Pada tahun 1992, Departemen Keuangan
mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE).
• ASBE adalah sebuah konsep kerangka
kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang
ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik do mestik dan menyeragamkan
praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional.
• Kemudian,
pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China
Accounting Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam
departemen keuangan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar
akuntansi.
• Pada akhirnya,
tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan ketentuan
standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.
Pelaporan Keuangan
Periode pembukuan diminta sesuai
dengan kalender tahunan.
Laporan Keuangan terdiri atas:
a. Neraca
b. Laporan
laba rugi
c. Laporan
arus kas
d. Laporan
perubahan ekuitas
e. Catatan
Patokan Akuntansi
• Penggabungan usaha dicatat menggunakan metode pembelian.
• Kapitalisasi dan Uji penurunan nilai tahunan diberlakukan
untuk goodwill.
• Untuk menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas.
• Penilaian aset menggunakan basis harga perolehan.
• Biaya depresiasi didasarkan pada basis ekonomi.
• Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO dan rata-rata.
.
INDIA
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
a. Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa inggris
b. Departemen Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta
Perusahaan yang berisikan Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab
Akuntansi :
- Harus memberikan sudut pandang yang
adil dan sebenarnya menyangkut status urusan perusahaan
- Harus tetap pada basis akrual sesuai
dengan system akuntansi pencatatan ganda
c. Lembaga yang bertanggungjawab atas izin profesi
Akuntansi, pengembangan standart dan proses audit adalah The Institute of
Chartered Accountant of India. Institute tersebut berencana untuk mengadopsi
IFRS secara penuh tanpa modifikasi
d. Standar Akuntansi India atau Indian Accounting
Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting
Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing atau(Auditing Assurance
Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
e. Pengawasan terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange
Board of India(SEBI)
Pelaporan Keuangan
1. Neraca dua tahun
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Kebijakan Akuntansi dan Catatan
Pengukuran Akuntansi
· Penggabungan
· Untuk penggabungan usaha tidak ada
standar akuntansinya, tetapi sebagian besar menggunakan metode pembelian, yang
disebut dengan amalgamation
· Goodwill
· Dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji
impairmentnya (pengurangannya).
· Penilaian asset tetap memakai nilai
wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak berwujud diamortisasi lebih
dari 10 tahun
· Biaya persediaan dihitung yang lebih
rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat direalisasi, FIFO, dan
rata-rata
· Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam
nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa penggunaan sewa
· Sewa operasional dicatat sebagai
biaya dengan metode garis lurus
JEPANG
Pembukuan dan laporan keuangan di Jepang menggambarkan adanya percampuran daripengaruh domestik dan internasional. Untuk
memahami sistem
pembukuan Jepang, kita harus
memahami budaya, praktik bisnis dan
sejarah Jepang. Perusahaan Jepang memilikiketertarikan ekuitas tersendiri, dan sering
kali bergabung
dengan firma milik pribadi yang lain.Keterhubungan daerah investasi industri konglomerat raksasa ini disebut keiretsu.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah nasional memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi akuntansi berdasarkan
pada tiga badan hukum: undang-undang perusahaan (companuy low), undang-undang
pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law), dan
undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate income tax law).
Ketiga badan hukum tersebut saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain
yang disebut sebagai “sistem legal triangular.
Undang-undang perusahaan diatur
oleh Ministry of
Justice (MOJ). Hukum tersebut
merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki
pengaruh besar. Semua perusahaan yang
didirikan berdasrkan
undang-undang perusahaan diwajibkan
untuk memenuhi ketentuan akuntansi.
Berdasarkan Undang-undang perusahaan, laporan keuangan serta jadwal yang mendukungpada perusahaan
kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh auditor yang berwenang. Baik auditor berwenang atau independen, keduanya harus
mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang pertukaran dan sekuritas.
Auditor yang berwenang tidak memerlukan kuallifikasi
profesional dan ditugasi oleh
perusahaan secara penuh. Audit berwenang biasanya fokus pada manajerial direktur
dan baik bekerja sesuai dengan kewenangannya tau tidak.
Auditor independen melibatkan pemeriksaanterhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus
dilakukan oleh akuntan publikbersertifikasi (certified public
accountans - CPAs).
Laporan Keuangan
Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untukmempersiapkan laporan yang berwenang untul disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang isinya antara lain:
Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untukmempersiapkan laporan yang berwenang untul disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang isinya antara lain:
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4.
Laporan bisnis
5.
Jadwal terkait
Patokan Akuntansi
Metode pooling of interest (penyatuan saham) untuk bisnis
gabungan digunakan pada situasi tertentu saja di mana tidak ada perusahaan yang
mengontrol perusahaan lainnya. Sebaliknya, bisnis gabungan dihitung karena
pembelian. Goodwill dihitung dengan dasar harga pasar aset bersih yang
didapatkan dan diamortisasi lebih dari 20 tahun atau kurang serta subjek
terhadap tes penurunan nilai. Metode ekuitas digunkan untuk investasi dalam
perusahaan afiliasi ketika perusahaan induk memberikan pengaruh signifikan
daripada kebijakan operasional dan finansial. Metode ekuitas juga digunkan
untuk menghitung proyek gabungan, gabungan yang profesional tidak
diperbolehkan. Dibawah standar stimulasi mata uang, aset dan kewajiban dari
anak perusahaan asing dihitung dengan tingkat kurs saat itu (akhir tahun),
pendapatan dan beban dalam rata-rata, serta penyesuaian pertukaran mata uang
asing berada dalam ekuitas pemegang saham.
Persediaan yang harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah
atau nilai keuntungan bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya
menerima metode cost flow (arus biaya), dengan rata-rata yang paling populer.
Investasi dalam saham dinilai pada harga pasar. Aset tetap dinilai pada biaya
dan didepresiasi yang berkenaan dengan hukum perpajakan. Metode declining
balance (saldo menurun) merupakan metode depresiasi paling umum. Aset bersih
juga diuji dengan penurunan nilai.
Kontrak sewa yang memindahkan kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi.
Sewa menyewa keuangan lainnya mungkin kapitalisasi atau dianggap sebagai
kontrak operasional. Pajak tangguhan dipersiapan untuk perubahan sepanjang
waktu dengan menggunkan metode kewajiban. Kerugian bersyarat dipersiapkan
hingga terbuka kemungkinan dan dapat diperkirakan. Dibutuhkan cadangan: setiap
tahun perusahaan harus mengalokasikan dejumlah minimal 10 persen kas dividen dan
bonus yang dibayarkan pada direktur dan auditor berwang hingga cadangan mencapi
25 persen dari saham.
RANGKUMAN PERBEDAAN PRAKTIK AKUNTANSI
Amerika Serikat
|
Meksiko
|
Jepang
|
Cina
|
India
|
|
1. Penggabungan usaha:
pembelian atau pooling
|
Pembelian
|
Pembelian
|
Keduanya
|
Pembelian
|
Keduanya
|
2. Goodwill
|
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi dan uji penurunan nilai
|
Kapitalisasi, dan amortisasi dan uji penurunan nilai
|
3. Assosiasi
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
Metode ekuitas
|
4. Penilaian asset
|
Harga perolehan
|
Penyesuaian kisaran harga
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
Harga perolehan
|
5. Biaya depresiasi
|
Berbasis ekonomi
|
Berbasis ekonomi
|
Berbasis pajak
|
Berbasis ekonomi
|
Berbasis ekonomi
|
6. Penilaian
persediaan LIFO
|
Boleh
|
Tidak digunakan
|
Boleh
|
Dilarang
|
Dilarang
|
7. Kemungkinan rugi
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
8. Sewa pembiayaan
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
Dikapitalisasi
|
9. Pajak tangguhan
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
Diakui (accrued)
|
10Cadangan untuk memuluskan pendapatan
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Beberapa
|
1.2 Standar dan Praktek Akuntansi
Amerika
Serikat (AS) merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global Karena
hasil riset, publikasi akuntansi dan lulusan perguruan tinggi yang mempunyai
konsentrasi akuntansi lebih baik dari Negara lain. Banyak perusahaan terutama
di jepang, disamping pembuatan laporan keuangan standar internasinal, juga
membuatnya berdasarkan generally accepted
accounting principles (GAAP)AS. Indonesia mengadopsi GAAP menjadi PAI
(1984) sebelum kemudian mengadopsi IAS menjadi PSAK(1994). Namun karena Negara-negara
lain tidak ingin mengadopsi standar-standar internasional maupun standar AS
masa keragaman praktik-praktik akuntansi masih berlanjut di dunia.
Perbedaan
standar tersebut sangat berpengaruh pada pengukuran asset dan kewajiban. Konsep
tidak sama di semua Negara. Yang mana yang di maksud asset dan yang mana yang
tidak. Di amerika selatan asettermasuk kerugian-kerugian yang timbul karena
utang dalam satuan valuta asing. Di beberapa Negara Eropa dan juga Amerika
Selatan tidak ada penyelisihan bagi semua kewajiban.
Sumber
:
John F. Sonoo.
2013 Politik Luar Negeri Terhadap
Akuntansi Di Indonesia. Jurnal. Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi, . Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa Yogyakarta. (Diakses
pada jam 08:42. 27/03/2016)
I Made Narsa. Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan.
Jurnal. Surabaya: Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga (Diakses pada jam
18:12. 27/03/2016)
DR.F.Zebua.
2008. Akuntansi Internasional, Jakarta:
Mitra Wacana Media
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting, Jakarta: Salemba Empat
Gary K. Meek & Hellon Gernon.
2007. Akuntansi Perspektif Internasional,
Cetakan Kelima, Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Tulisan
Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill
Akuntansi Internasional.
Ditulis
Oleh : R.Oktafiani
Dosen
: Jessica. B
Universitas
Gunadarma