Sabtu, 07 Mei 2016

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL



PENDAHULUAN
“Harmonisasi” merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat menigkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasa dari berbagai negara.
            Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Committee-IASC) pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.
            Terkadang orang menggunakan istilah harmonisasi dan standardisasi seolah-olah keduanya memiliki arti yang sama. Secara umum, standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplementasikan secara internasional.
            Komparabilitas informasi keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada harmonisasi. Harmonisasi akuntanis mencakup harmonisasi (1) standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan); (2) pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek; dan (3) standar audit.

SURVEI HARMONISASI INTERNASIONAL
Keuntungan Harmonisasi Internasional
Para pendukung harmonisasi internasional mengatakan bahwa harmonisasi (bahkan stadardisasi) memiliki banyak keuntungan. Sir Bryan Carsberg, mantan Sekretaris Jenderal IASC, menulis berikut ini pada bulan September 2000:
Pendekatan yang hati-hati untuk menganalisis keinginan akan harmonisasi internasional memperlihatkan bahwa biya dan manfaat yang diperoleh berbeda-beda dari satu kasus ke kasus yang lain. Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh dunia. Namun demikian, meskipun dapat dilakukan, kita tidak dapat memperoleh kesepakatan bahwa Inggris atau bahasa umum lainnya harus digunakan untuk menggantikan 6.800 bahasa atau lebih yang sekarang ini digunakan di dunia. Kita mengakui bahwa bahasa merupakan wahana budaya yang tak tergantikan dan bahwa penghapusan budaya yang berbeda akan menyebabkan kerugian yang sangat besar dalam bidang sastra dan ekspresi budaya lainnya. 
            Profesi akuntansi sesungguhnya mulai menjadi global. Namun demikian, istilah ini sebaiknya dihindari. Mungkin kita harus memperbaiki cara pandang kita dan mencari standar akuntansi universal.
            Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
·           Pasar mondal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
·           Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
·           Perusahaan- perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
·           Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standa dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Kritik atas Standar Internasional
Internasional standar akuntansi juga menuai kriktik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, dikatakan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan.” Argumen terkait adalah perhatian politik nasional sering kali berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik internasional tidak terhindar lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Beberapa pendukung berpendapat bahwa harmonisasi internasional akan membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas negara. Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mugkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas (1) rekonsiliasi dan (2) pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai”imbal balik”/resiprositas).

Evaluasi
Mengesampingkan dulu perdebatan harmonisasi, seluruh dimensi akuntansi telah menjadi semakin terharmonisasi di seluruh dunia. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Finacial Reporting Standards-IFRS). Banyak Negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai dasar standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS. Organisasi internasional dan badan pembuat standar terkemuka di seluruh dunia (antara lain Komisi Eropa, Organisasi Perdagangan Dunia, Organisasi Kerjasama, dan Pembangunan Ekonomi) mengesahkan tujuan Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board-IASB).

Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari (a) perjanjian internasional atau politis, (b) kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional), atau (c) keputusan oleh badan pembuatan standar akuntansi internasional. Penerapan direktif EU yang berkaitan dengan akuntansi berawal dari perjanjian politik internasional. Semakin banyak jumlah perusahaan yang memutuskan bahwa untuk kepentingan terbaik perusahaan untuk menggunakan IFRS meskipun tidak diwajibkan.
            Usaha-usaha standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya dilakukan secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak tergantung pada orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi. Saat standar internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut berbeda, standar nasional harus jadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan).
BEBERAPA PERISTIWA PETING DALAM SEJARAH PENENTUAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
1959-Jacob Kraayenhof, mitra pendirian sebuah firma akuntansi independen Eropa yang utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
1961-Groupe d’Etudes, yang terdiri dari akuntan profesional yang berpraktik, didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwewenang Uni Eropa dalam masalah-msalah yang menyangkut akuntansi.
1966-Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute profesional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
1973-Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasionl Accounting Standard Commitee-IASC) didirikan.
1976-Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi.”
1977-Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC) didirikan.
1977-Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
1978-Komisi Masyarakat Eropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
1981-IASC mendirikan kelompok konsultan yang terdiri dari organisasi nonanggota untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
1984-Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.
1987-Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit.
1989-IASC mengeluarkan Draf Eksposur 32 mengenai perbandingan laporan keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan oleh IASC.  
1995-Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar ini memungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global.
1995-Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan baru dalam harmonisasi akuntansi yang akan memungkinkan pengguna IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
1996-Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya “… mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporn keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.”
1998- IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing.
1999-Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on Accountancy Development-IFAD) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
2000-IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh IASC sebagai jawaban atas dasar keinginan IOSCO tahun 1993.
2001-Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya pada suatu pasar yang diregulasi untuk menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.
2001-Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1 April. Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk di dalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
2002-Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secar nyata seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
2002- IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.
2003-Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan IFR.
2003-IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.

SEKILAS MENGENAI ORGANISASI INTERNASIONAL UTAMA YANG MENDORONG HARMONISASI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1.        Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2.        Komisi Uni Eropa (EU)
3.         Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.        Federasi Internasional Akuntansi (IAFC)
5.        Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting-ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development-UNCTAD).
6.        Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OECD)

            IASB mewakili kepentingan dan organisasi sektor swasta. Komisi EU yang sering disebut sebagai Komisi Eropa (Europe Commission-EC), Kelompok Kerja OECD dan ISAR merupakan lembaga (entitas) politik yang memperoleh kekuasaaan melalui perjanjian internasional. Kegiatan utama IFAC meliputi penerbitan panduan teknis dan professional dan mendorong adopsi pengumuman IFAC dan IASB. IOSCO mendorong standar aturan yang tinggi, termasuk standar akuntansi dan pengungkapan yang diharmonisasi untuk perolehan dan perdagangan modal lintas batas.



BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu IASC, merupakan badan pembuatan standar sektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Tujuan IASB adalah:
1.        Untuk mengembangkan dalam kepentinan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan ekonomi.
2.        Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3.        Untuk membawa konvergensi standar akuntanis nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi berkualitas tinggi.

            IASB mewakili organisasi akuntansi sekitar 100 negara. Standar IASB sangat kompatibel dengan standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan negara-negara lain yang menggunakan akuntansi Anglo-Saxon. Dengan demikian, standar IASB mengikuti prinsip-prinsip penyajian wajar dan pengungkapan penuh. Situs Web IASB (www.iasb.org) menyajikan ringkasan standar IASB yang ada sekarang.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB (dan dahulu IASC) telah berupaya untuk mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh badan pengatur surat berharga diseluruh dunia. Sebagai bagian dari upaya itu, IASC mengadopsi suatu rencana kerja untuk menghasilkan satu set inti standar berkualitas tinggi yang komprehensif.

Struktur IASB yang Baru
Dewan IASB membentuk suatu Kelompok Kerja Strategi (Strategy Working Party-SWP) yang mempertimbangan bagaimana seharusnya strategi dan struktur IASC setelah menyelesaikan program kerja standar ini. Pada bulan November 1999 dewan IASC secara bulat menyetujui suatu resolusi yang mendukung usulan struktur baru yang intinya adalah: (1) IASC akan didirikan sebagai sebuah organisasi independen; (2) organisasi tersebut akan terdiri dari dua badan utama, Perwalian dan Dewan, serta Komite Interpretasi Tetap (sekarang disebut sebagai Komite Intepretasi Pelaporan Keuangan Iternasional) dan Dewan Penasihat Standar; dan (3) perwalian akan menunjuk anggota dewan, melakukan pengawasan dan mengumpulkan dana yang diperlukan, sedangkan dewan memiliki tanggungjawab tunggal untuk penentuan standar akuntansi.
            IASB yang direstrukturisasi tersebut bertemu untuk pertama kalinya pada bulan April 2001. IASB, setelah direorganisasi, akan mencakup badan berikut.
1.        Badan Wali.
2.        Dewan IASB.
3.        Dewan Penasihatan Standar.
4.        Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (IFRIC).

Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas di seluruh dunia. Pada tahun 1995, Komisi Eropa menyetujui IFRS. Dan bukannya melakukan amandemen terhadap direktif yang sudah ada, EC menetapkan bahwa EU harus sejalan dengan upaya IASC/IASB dan IOSCO yang mengarah pada harmonisasi internasional standar akuntansi makin luas. Hampir seluruh perusahaan-perusahaan EU yang sahamnya tercatat pada bursa-bursa efek terkemuka harus menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi paling lambat sebelum tahun 2005.
            Banyak perusahaan-perusahaan besar dari Eropa (khususnya Jerman dan Swiss) telah beralih kepada IFRS sebagai respons atas permintaan investor dan analisis terhadap peningkatan pengungkapan dan kualita pelaporan keuangan yang lebih baik.

Respons Komisi Pasar Modal AS terhadap IFRS
SEC tidak menerima IFRS sebagai dasar laporan keuangan yang diserahkan oleh perusahaan-perusahaan yang mencatatkan saham pada bursa efek AS. Namun demikian, SEC berada dalam tekanan yang makin meningkat untuk membuat pasar modal AS lebih dapat diakses oleh para pembuat laporan non-AS. Dengan menyatakan tiga kondisi ini (dalam dafrar berikut), SEC telah menunjukkan flesibilitas besar dalam hal sejauh mana dapat menerima penggunaan IFRS oleh para emiten asing.
1.        Standar harus mencakup bagian inti ketentuan akuntansi yang menentukan dasar akuntansi yang komprehensif dan secara umum dapat diterima.
2.        Standar harus berkualitas tinggi, menghasilkan daya banding dan transparansi, serta memberikan pengungkapan penuh.
3.        Standar harus diinterpretasikan dan diterapkan dengan ketat.

Perbandingan antara IFRS dan Isi Prinsip Akuntansi Komprehensif Lainnya
            Badan Standar Akuntansi Keuangan AS (FASB) telah memulai suatu proyek besar yang membandingkan IAS (waktu itu) dengan standar AS pada tahun 1995, dan menerbitkan laporan yang detail pada tahun 1996 dan 1999. Proyek Perbandingan antara IASC dan GAAP AS merupakan bagian dari rencana FASB untuk aktivitas internasional, yang mencakup promosi daya banding internasional standar akuntansi. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dalam menilai dapat diterimanya IAS untuk pencatatan surat berharga di Amerika Serikat.
            Mirip dengan Inggris, Badan Standar Akuntansi Inggris (ASB) melakukan suatu studi yang membandingkan IAS (IFRS) dan GAAP Inggris. Diterbitkan pertama pada tahun 2000, Buku Pegangan Konvergensi (The Convergence Handbook) telah disesuaikan setiap tahunnya semenjak tahun 2000.

UNI EROPA (EUROPEAN UNION-EU)
Traktat Roma mendirikan EU pada tahun 1957, dengan tujuan untuk mengharmonisasikan sistem hukum dan ekonomi negara-negar anggotanya. Per bulan Mei 2004, EU terdiri dari 25 negara anggota (Austria, Belgia, Siprus, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Inggris).
            Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi:
Ø  Perolehan modal dalam tingkat EU;
Ø  Membuat kerangka dasar hukum umtuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi;
Ø  Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.


Direktif Keempat, Ketujuh dan Kedelapaan
Direktif EU Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978, merupakan satu set aturan akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar EU. Baik perusahaan publik maupun swasta yang melibihi kriteria ukuran minimum tertentu harus mematuhinya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa mengungkapkan informasi yang dapat dibandingkan dan setara dalam laporan keuangannya.
            Direktif Ketujuh, yang dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-masalah laporan keuangan konsolidasi. Konsolidasi merupakan hal yang normal di Irlandia, Belanda, dan Inggris, sementara Jerman mewajibkan konsolidasi (hanya) atas anak perusahaan yang ada di Jerman. Namun demikian, konsolidasi jarang ada di bagian Eropa YANG LAIN.
            Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas berbagai aspek kualifikasi profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang diwajibkan oleh hukum (audit wajib). Direktif Kedelapan tidak berhubungan dengan pengakuan bersama auditor dari satu Negara EU di Negara EU lainnya. Direktif ini juga tidak membahas kebebasan pendirian profesional di antara Negara-negara EU.

Apakah Upaya Harmonisasi EU telah berhasil?
Direktif Keempat dan Ketujuh memiliki pengaruh yang dramastis terhadap pelaporan keuangan di seluruh EU, yaitu membawa akuntansi di seluruh negara anggota EU ke tahap penyeragaman yang baik dan relatif memadai. Direktif ini mempercepat perkembangan akuntansi di banyak negara-negara EU dan juga memengaruhi akuntansi di negara-negara tetangga non EU.
            Namun demikian, keberhasilan upaya harmonisasi EU pada akhir abad ke-20 masih dipertanyakan. Masalah lain adalah sejauh mana negara-negara anggota menetapkan keseuaian dengan direktif. Dengan demikian, beberapa pihak mempertanyakan apakah akuntansi hamonisasi direktif telah sesuai dengan maksud pada saat direktif tersebut dikeluarkan.

Pendekatan Baru EU dan Integrasi Pasar Keuangan Eropa
Pada tahun 1995 EC mengadopsi pendekatan baru terhadap harmonisasi akuntansi, yang dikenal sebagai Strategi Akuntansi Baru. EC juga menekankan agar EU memperkuat komitenya terhadap proses penentuan standar internasional, yang menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional.
            Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IFRS.
            Pada tahun 2003, Komite Regulator Surat Berharga Eropa mengadopsi Standar 1 mengenai Informasi Keuangan. Standar ini berisi 21 prinsip yang ditujukan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan pendekatan yang sama dalam penegakan IFRS di seluruh EU.

Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negar. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO:
           
Otorisasi pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestik maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
Ø  saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestik
Ø  menyatukan upaya-upaya untuk membuat standar dan pengawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional
Ø  memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakan yang efektif terhadap pelanggaran.I

Ringkasan Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Penawaran Perdana oleh Perusahaan Penerbit Luar Negeri (Diterbitkan oleh Organisasi International Komisi Pasar Modal, 1998)
1.        Identitas Direktur, Manajemen Senior dan Penasihat serta Pernyataan Tanggung Jawab
2.        Menawarkan Statistik dan Perkiraan Jadwal
3.        Informasi Usaha
4.        Informasi mengenai Perusahaan
5.        Evaluasi serta Prospek Operasi dan Keuangan
6.        Direktur dan Manajemen
7.        Pemegang Saham Utama dan Transaksi Pihak Istimewa
8.        Informasi Keuangan
9.        Penawaran
10.    Informasi Tambahan

FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)
            IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih daris 2,5 juta orang akuntan. Didirikan pada tahun 1977, misi IFAC adalah “untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.
            Kebanyakan pekerjaan profesional IFAC dilakukan melalui komite tetap. Pada saat penulisan buku ini, komite tetap terdiri dari:
1.        Badan Standar Audit dan Asuransi Internasional
2.        Kesesuaian
3.        Pendidikan
4.        Etika
5.        Akuntan Profesional dalam Bisnis
6.        Sektor Publik
7.        Auditor Transnasional

Prinsip-prinsip Pengungkapan dan Pelaporan Perkembangan yang Material yang Masih Berlaku
1.        Elemen Pokok Kewajiban Pengungkapan yang Berjalan
2.        Ketepatan Waktu
3.        Pengungkapan Simultan dan Identik
4.        Penyebar luasan Informasi
5.        Kriteria Pengungkapan
6.        Perlakuan Pengungkapan yang Setara
            Dewan IFAC terkadang menunjuk gugus tugas khusus untuk membahas masalah-masalah penting. Pada akhir tahun 2002 terdapat dua gugus tugas:
1.        Membangun Kembali Kepercayaan Publik dalam Pelaporan Keuangan (Kredibilitas)
2.        Praktik Kecil dan Menengah
            Badan Standar Audit dan Assurance Internasional (International Auditing and Assurance Standards Board) dalam IFAC mengeluarkan Standar Audit Internasional (International Standars on Auditing-ISA) yang terdiri dari kelompok-kelompok berikut:
Ø  Bagian Pendahuluan
Ø  Tanggung Jawab
Ø  Perencanaan
Ø  Kendali Internal
Ø  Bukti Audit
Ø  Penggunaan Hasil Kerja Pihak Lain
Ø  Kesimpulan dan Pelaporan Audit
Ø  Bidang-bidang Khusus
Ø  Jasa-jasa Terkait

KELOMPOK KERJA ANTAR PEMERINTAH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA UNTUK PAKAR DALAM STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI DAN PELAPORAN (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilayah, seperti reformasi dan pelatihan kembali akuntansi di Federasi Rusia, Azerbaijan dan Uzbekistan, serta merancang dan menggambarkan program pembelajaran jarak jauh dalam bidang akuntansi untuk negara-negara Afrika yang berbahasa Prancis.

ORGANISASI UNTUK KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional negara-negara industri maju yang berorientasi ekonomi pasar. Publikasinya yang bernama Financial Market Trends, yang diterbitkan 2 kali dalam setahun, membahas trend an prospek dalam pasar keuangan internasional dan domestik utama yang ada dalam wilayah anggota OECD. Deskripsi dan analisis struktur dan aturan pasar surat berharga sering kali diterbitkan sebagai suatu publiksi OECD atau bagian khusus dalam Financial Market Trends.  

Contoh Perusahaan yang Menerapkan Standar Audit dan Akuntansi secara Global (Harmonisasi Akuntansi Internasional)
Salah satu perusahaan yang menerapkan standar audit dan akuntansi global adalah The Walt Disney Company. Laporan keuangan tahunan The Walt Disney Company tahun 2014 dalam laporan auditor independen menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan praktik harmonisasi akuntansi internasional.

Audit Opinion
In our opinion, the accompanying consolidated balance sheets and the related consolidated statements of income, comprehensive income, shareholders’ equity and cash flows present fairly, in all material respects, the financial position of and its subsidiaries (the Company) at September 27, 2014 and September 28, 2013, and the results of their operations and their cash flows for each of the three years in the period ended September 27, 2014 in conformity with accounting principles generally accepted in the United States of America.

Referensi :
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 5.  Jakarta: Salemba Empat,2005.
Laporan Keuangan The Walt Disney Company Tahun 2014

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill Akuntansi Internasional

                                 Nama                     : S. Latifah
                                                                  Rochana O.
                                 Dosen Matkul        : Jessica B., SE., MMSi


UNIVERSITAS GUNADARMA 
FAKULTAS EKONOMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar