2. PERUSAHAAN DAN
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
1.Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah sutu organisasi dimana
sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta
diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir
di semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis
perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaotu: perusahaan manufaktur, perusahaan
dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri
dibedakan menjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan).
2.Tempat dan Letak Perusahaan
A.
Tempat
Perusahaan
Tempat perusahaan adalah kantor pusat
perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi
faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga
pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya.
B.
Letak
Perusahaan
Letak perusahaan
sering pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan
melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan
dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing;disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing;disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
C. Jenis Letak Perusahaan
Ada 4 jenis letak perusahaan :
1. Letak
perusahaan yang terkait pada alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh
sumber-sumber alam,jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia;misalkan,usaha
pertanian,pertambangan.
2. Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan
dengan adanya sejarah dilokasi itu.Misalkan kerajinan batik di daerah surakarta
dan jogjakarta.Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para
wanita dalam kraton.
3. Letak perusahaan yang ditetapkan oleh
pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan
dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya.Hal ini agar masyarakat disekitar
lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.
4. Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor ekonomi.
Pada umumnya jenis perusahaan ini
bersifat industri.Disini ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan letak perusahaan:
·
Dekat
dengan bahan baku
Contoh : pabrik gula, pabrik semen
·
Dekat
dengan pasar
Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah
makan dan juga perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi.
·
Dekat
dengan pemasok tenaga kerja
Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang
gula.
·
Dekat
dengan penyedia sumber tenaga/energi
Contoh : pabrik peleburan bijih besi,
aluminium dan baja.
·
Iklim
Contoh : pabrik the, pemintalan kapas,
industri jamur.
·
Ongkos
transport
Contoh : Misalkan pabrik mobil, sangat
membutuhkan lancarnya transportasi. Apabila jalan-jalan yang akan dilalui
produk perusahaan ke konsumen sudah baik, maka diharapkan ongkos transportnya
juga akan menjadi rendah.
·
Besarnya
suplai modal
Contoh : Perusahaan yang membutuhkan
modal untuk mengembangkan usahanya, cenderung akan memilih tempat dimana
penananman modal cukup besar disertai tingkat bunga yang cukup rendah.
Cara Penentuan Letak Perusahaan.
Secara umum terdapat 2 macam cara untuk
menentukan lokasi perusahaan yaitu :
1. Cara
kualitatif
Dengan cara ini
diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap
relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi.
2. Cara
kuantitatif
Dengan cara ini
hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan
skor(nilai)pada masing-masing kriteria. Sedangkan menurut teori Alfred
Weber,dalam teorinya mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan
lokasi perusahaan,yaitu :
o
Biaya
pengangkutan
o
Biaya
tenaga kerja
3.Perusahaan dan
Lembaga Sosial
dalam pendekatan
ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah:
perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat
keuntangan maksimum.
Perusahaan mampu
tetap hidup berkembang dan memperoleh keuntungan. Lain halnya lembaga-lembaga
pemerintah dan lembaga social lain yang kegiatannya lebih ditunjukan untuk
kepentingan masyarakat umum, misalnya panti asuhan, rumah sakit, dan
sebagainya.
Dengan demikian
uuntuk membedakan perusahaan dengan lembaga social terletak pada
penekanan/prioritas perusahaan terhadap laba, kelangsungan hidup, dan tanggung
jawab social (dalam hal ini laba tidak menjadi tolok ukur keberhasilan).
Sebaliknya perusahaan yang berorientasi pada perolehan keuntungan, umumnya akan
memfokuskan kegiatan untuk meningkatkan nilai perusahaan hingga mencapai
maksimum (laba merupakan tolok ukur keberhasilan). Dalam hal ini,
nilai perusahaan merupakan harga jual perusahaan yang dianggap layak oleh calon
investor sehingga ia mau membayarnya, jika suatu perusahaan akan dijual. Bagi
perusahaan yang menjual sahamnya ke masyarakat ( go public), indicator nilai
perusahaan adalah harga saham yang dijual belikan di bursa efek.
PERUSAHAAN
SEBAGAI SUATU SISTEM
Sistem adalah suatu kesauan dari unit-unit yang saling berinteraksi,
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Perusahaan adalah sistem karena maerupakan kombinasi dari berbagai
sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses
produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu,
antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun tanggung jawab
social.
4.Lingkungan perusahaan dan pengaruhnya
terhadap perusahaan.
I.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan
eksternal makro tidak berpengaruh langsung dampaknya terhadap perusahaan.
Contoh : Keadaan alam,SDA, lingkungan.
SDA, lingkungan.,Politik dan hankam. Hukum, Perekonomian, Pendidikan dan kebudayaan, Social,Hubungan internasional
SDA, lingkungan.,Politik dan hankam. Hukum, Perekonomian, Pendidikan dan kebudayaan, Social,Hubungan internasional
Lingkungan
eksternal mikro berpengaruh langsung dampaknya terhadap perusahaan. Contoh :
Pemasok / supplier Perantara, Teknologi, Pasar,
II.
Lingkungan Internal
Adalah factor –
faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung
mempengaruhi
hasil produksi. Contoh :Tenaga kerj, Peralatan dan mesin,
Permodalan
(pemilik, investor, pengelolaan dana), Bahan mentah, bahan setengah
jadi, pergudangan, Sistem informasi dan administrasi .
jadi, pergudangan, Sistem informasi dan administrasi .
III.
Faktor Lingkungan
>Tanah dan
alam sekitar.
Tanah dan sumber
alam merupakan salah satu factor penting untuk kegiatan Perusahaan karena SDA
merupakan kebutuhan pokok perusahaan untuk menghasilkan barang.
>Ilmu
pengetahuan dan seni.
Penerapan
ilmupengetahuan dalam dunia perusahaan akan dapat membantu menggali ilmu
pengetahuan lebih lanjut.
>Pemerintah dan hukum.
Aspek positif dari pemerintah akan
dibutuhkan oleh perusahaan ialah perlindunganterhadap hak milik, pemeliharaan
tata hukum, dan keamanan, sertapenggunaan keuangan, tetapi pemerintah perlu
mengadakan pembatasandengan mengadakan pemungutan pajak dan tarif.
>Uang, kredit,kapital.
Uang kredit merupakan darah bagi
kehidupan perusahaan. Apabilauang, kredit, dan kapital ini lambat akan
menghambat jalannyaperusahaan. Sebaliknya, jika jumlah yang terlampau banyak
akanmengganggu perusahaan. Uang sebagai alat pembayaran, termasuk
kreditdidalamanya. Mengenai kapital perusahaan tidak akan dapat
menjalankafungsinya tanpa kapital.dana kapital ini dalam bentuk terkumpulnya
uangatau kredit yang diinfestasikan dalam perusahaan.
>Tersedianya tenaga kerja.
Tenaga kerja dalam perusahaan pada
umumnya bersatu dalambentuk serikat kerja. Berhasilnya perusahaan tergantung
pada tingkatketrampilan, kesehatan, dan sikap dari tenaga kerja. Hal ini
sangattergantung pada system pendidika, standar hidup, dan inisiatif
darimasyarakat
>Sikap konsumen.
Usaha perusahaan untuk
mengurangiresiko dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan
sikapkonsumen dan publik.
>Kepercayaan
dan agama.
Mempengaruhi
tingkahlaku manusia serta etika masyarakat, hal ini mempengaruhi kebijaksanaanperusahaan
yang diambil oleh manajer. Standar
etika ini harus
diikutioleh perusahaan.
5.Pendekatan
Dalam Perusahaan
Peran para
manajer semakin otonom pada fungsi pendukung, membantu staf dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan, pengembangan staf dan membimbing mereka. Para
manajer menempatkan posisi karyawannya sebagai mitra kerja ketimbang sebagai
bawahan; karyawan dilibatkan dalam perencanaan bisnis, pengembangan gagasan,
dan pengendalian mutu produk; jadi tidak ada istilah otoriter pada diri
manajer.
Sementara itu
jejaring interaksi bisnis antara perusahaan dan asosiasi pelanggan semakin unik
dan intensif serta terbuka, khususnya dalam mengembangkan manajemen
produk bermutu sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Konsentrasi perusahaan pada
berbagai bentuk produk kemungkinan berubah ke bentuk spesialisasi produk dimana
aliran suplai ke konsumen dipandang lebih potensial.
Gambaran
perubahan dalam hal dimensi karyawan dan manajer serta jejaring bisnis di atas
mengandung makna perusahaan membutuhkan kepemimpinan stratejik yang tidak
saja menguasai aspek tehnik manajemen tetapi juga yang menguasai aspek
humaniora dan politik serta berkemampuan membangun jejaring bisnis
internasional. Kepemimpinan yang berorientasi masa depan atau visioner. Siap
dengan segala resiko bisnis dalam menghadapi lingkungan global yang tidak
pasti.
Semakin
dituntutnya etika bisnis, perusahaan yang berhasil pada era global ini
adalah mereka yang siap menghadapi persaingan namun tanpa berniat mematikan
perusahaan lain atau elegan. Perusahaan akan menghindari dan tidak mendorong
terjadinya persaingan brutal dengan perusahaan lain. Yang terpenting adalah
mampu menghilangkan dan menghindari semua faktor pengganggu, menambah faktor
yang sesuai dengan standar dan menjadi pionir dalam menciptakan keunggulan atau
tampil beda dibanding dengan perusahaan lain. “Menghantam” perusahaan pesaing
bukan zamannya lagi. Yang jauh lebih penting bagaimana tiap perusahaan
melakukan pembenahan ke dalam atau semacam memperkuat keunikan kompetensi
bisnis sebagi unsur keunggulan kompetitif untuk bersaing dengan perusahaan
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar