Kamis, 06 Desember 2012

2. PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN#Tugas Softskill



2. PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
1.Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah sutu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaotu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan).
2.Tempat dan Letak Perusahaan
  A.    Tempat Perusahaan
Tempat perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya.
  B.    Letak Perusahaan
Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing;disamping waktu harus berpacu,juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.
  C.     Jenis Letak Perusahaan
      Ada 4 jenis letak perusahaan :
1. Letak perusahaan yang terkait pada alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam,jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia;misalkan,usaha pertanian,pertambangan.
2.  Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah dilokasi itu.Misalkan kerajinan batik di daerah surakarta dan jogjakarta.Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton.
3.  Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya.Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.

4.  Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri.Disini ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:
·        Dekat dengan bahan baku
Contoh : pabrik gula, pabrik semen
·        Dekat dengan pasar
Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi.
·        Dekat dengan pemasok tenaga kerja
Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang gula.
·        Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
Contoh : pabrik peleburan bijih besi, aluminium dan baja.
·        Iklim
Contoh : pabrik the, pemintalan kapas, industri jamur.
·        Ongkos transport
Contoh : Misalkan pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya transportasi. Apabila jalan-jalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah baik, maka diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi rendah.
·        Besarnya suplai modal
Contoh : Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, cenderung akan memilih tempat dimana penananman modal cukup besar disertai tingkat bunga yang cukup rendah.
Cara Penentuan Letak Perusahaan.
Secara umum terdapat 2 macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan yaitu :
1.       Cara kualitatif
Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi.
2.       Cara kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor(nilai)pada masing-masing kriteria. Sedangkan menurut teori Alfred Weber,dalam teorinya mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan,yaitu :
o   Biaya pengangkutan
o   Biaya tenaga kerja


3.Perusahaan dan Lembaga Sosial
dalam pendekatan ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah: perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat keuntangan maksimum.
Perusahaan mampu tetap hidup berkembang dan memperoleh keuntungan. Lain halnya lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga social lain yang kegiatannya lebih ditunjukan untuk kepentingan masyarakat umum, misalnya panti asuhan, rumah sakit, dan sebagainya.
Dengan demikian uuntuk membedakan perusahaan dengan lembaga social terletak pada penekanan/prioritas perusahaan terhadap laba, kelangsungan hidup, dan tanggung jawab social (dalam hal ini laba tidak menjadi tolok ukur keberhasilan). Sebaliknya perusahaan yang berorientasi pada perolehan keuntungan, umumnya akan memfokuskan kegiatan untuk meningkatkan nilai perusahaan hingga mencapai maksimum  (laba merupakan  tolok ukur keberhasilan). Dalam hal ini, nilai perusahaan merupakan harga jual perusahaan yang dianggap layak oleh calon investor sehingga ia mau membayarnya, jika suatu perusahaan akan dijual. Bagi perusahaan yang menjual sahamnya ke masyarakat ( go public), indicator nilai perusahaan adalah harga saham yang dijual belikan di bursa efek.
PERUSAHAAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Sistem adalah suatu kesauan dari unit-unit yang saling berinteraksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah sistem karena maerupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu, antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun tanggung jawab social.
4.Lingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan.
   I.   Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal makro  tidak berpengaruh langsung dampaknya terhadap perusahaan. Contoh : Keadaan alam,SDA, lingkungan.
SDA, lingkungan.,Politik dan hankam. Hukum, Perekonomian,  Pendidikan dan kebudayaan, Social,Hubungan internasional
Lingkungan eksternal mikro berpengaruh langsung dampaknya terhadap perusahaan. Contoh : Pemasok / supplier Perantara, Teknologi, Pasar,
   II.    Lingkungan Internal
Adalah factor – faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung
mempengaruhi hasil produksi. Contoh :Tenaga kerj, Peralatan dan mesin,
Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana), Bahan mentah, bahan setengah
jadi, pergudangan, Sistem informasi dan administrasi .

   III.    Faktor Lingkungan
>Tanah dan alam sekitar.
Tanah dan sumber alam merupakan salah satu factor penting untuk kegiatan Perusahaan karena SDA merupakan kebutuhan pokok perusahaan untuk menghasilkan  barang.

>Ilmu pengetahuan dan seni.
Penerapan ilmupengetahuan dalam dunia perusahaan akan dapat membantu menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut.

>Pemerintah dan hukum.
Aspek positif dari pemerintah akan dibutuhkan oleh perusahaan ialah perlindunganterhadap hak milik, pemeliharaan tata hukum, dan keamanan, sertapenggunaan keuangan, tetapi pemerintah perlu mengadakan pembatasandengan mengadakan pemungutan pajak dan tarif.

>Uang, kredit,kapital.
Uang kredit merupakan darah bagi kehidupan perusahaan. Apabilauang, kredit, dan kapital ini lambat akan menghambat jalannyaperusahaan. Sebaliknya, jika jumlah yang terlampau banyak akanmengganggu perusahaan. Uang sebagai alat pembayaran, termasuk kreditdidalamanya. Mengenai kapital perusahaan tidak akan dapat menjalankafungsinya tanpa kapital.dana kapital ini dalam bentuk terkumpulnya uangatau kredit yang diinfestasikan dalam perusahaan.

>Tersedianya tenaga kerja.  
Tenaga kerja dalam perusahaan pada umumnya bersatu dalambentuk serikat kerja. Berhasilnya perusahaan tergantung pada tingkatketrampilan, kesehatan, dan sikap dari tenaga kerja. Hal ini sangattergantung pada system pendidika, standar hidup, dan inisiatif darimasyarakat

>Sikap konsumen.
Usaha perusahaan untuk mengurangiresiko dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan sikapkonsumen dan publik.

>Kepercayaan dan agama.
Mempengaruhi tingkahlaku manusia serta etika masyarakat, hal ini mempengaruhi kebijaksanaanperusahaan yang diambil oleh manajer. Standar
etika ini harus diikutioleh perusahaan.

  5.Pendekatan Dalam Perusahaan
Peran para manajer  semakin otonom pada fungsi pendukung, membantu staf dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, pengembangan staf dan membimbing mereka. Para manajer menempatkan posisi karyawannya sebagai mitra kerja ketimbang sebagai bawahan; karyawan dilibatkan dalam perencanaan bisnis, pengembangan gagasan, dan pengendalian mutu produk; jadi tidak ada istilah otoriter pada diri manajer.
Sementara itu jejaring interaksi bisnis antara perusahaan dan asosiasi pelanggan semakin unik dan intensif  serta terbuka, khususnya dalam mengembangkan manajemen produk bermutu sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Konsentrasi perusahaan pada berbagai bentuk produk kemungkinan berubah ke bentuk spesialisasi produk dimana aliran suplai ke konsumen dipandang lebih potensial.
Gambaran perubahan dalam hal dimensi karyawan dan manajer serta jejaring bisnis di atas mengandung makna perusahaan membutuhkan  kepemimpinan stratejik yang tidak saja menguasai aspek tehnik manajemen tetapi juga yang menguasai aspek humaniora dan politik serta berkemampuan membangun jejaring bisnis internasional. Kepemimpinan yang berorientasi masa depan atau visioner. Siap dengan segala resiko bisnis dalam menghadapi lingkungan global yang tidak pasti.
Semakin dituntutnya etika bisnis, perusahaan yang berhasil  pada era global ini adalah mereka yang siap menghadapi persaingan namun tanpa berniat mematikan perusahaan lain atau elegan. Perusahaan akan menghindari dan tidak mendorong terjadinya persaingan brutal dengan perusahaan lain. Yang terpenting adalah mampu menghilangkan dan menghindari semua faktor pengganggu, menambah faktor yang sesuai dengan standar dan menjadi pionir dalam menciptakan keunggulan atau tampil beda dibanding dengan perusahaan lain. “Menghantam” perusahaan pesaing bukan zamannya lagi. Yang jauh lebih penting bagaimana tiap perusahaan melakukan pembenahan ke dalam atau semacam memperkuat keunikan kompetensi bisnis sebagi unsur keunggulan kompetitif untuk bersaing dengan perusahaan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar